Thursday, 28 June 2012

Pengelolaan Ekosistem Mangrove secara berkelanjutan




         Upaya menjaga kelestarian hutan mangrove dapat dilakukan melalui teknik silvofishery dan pendekatan bottom up dalam upaya rehabilitasi. Silvofishery merupakan teknik pertambakan ikan dan udang yang dikombinasikan dengan tanaman kehutanan dalam hal ini adalah vegetasi hutan mangrove. Usaha ini dilakukan guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar hutan dan memelihara ekosistem hutan mangrove sehingga terjaga kelangsungan hidupnya.
Selama ini pelaksanaan pemulihan ekosistem mangrove yang telah terjadi pada beberapa tahun belakangan ini dilakukan atas perintah dari atas. Seperti suatu kebiasan dalam suatu proyek apapun yang namanya rencana itu senantiasa datangnya dari atas sedangkan bawahan (masyarakat) sebagai ujung tombak pelaksana proyek hanya sekedar melaksanakan perintah atau dengan istilah populer dengan pendekatan top-down.

Pelaksanaan proyek semacam ini tentu saja kurang memberdayakan potensi masyarakat, padahal idealnya masyarakat tersebutlah yang harus berperan aktif dalam upaya pemulihan ekosistem mangrove tersebut, sedangkan pemerintah hanyalah sebagai penyedia dana, pengontrol dan fasilitator berbagai kegiatan yang terkait. Akibatnya setelah selesai proyek, yaitu saat dana telah habis, tentu saja pelaksana proyek tersebut merasa sudah habis pula tangung jawabnya. Di sisi lain masyarakat tidak merasa ikut memiliki (sense of belonging tidak tumbuh) hutan mangrove tersebut. Masyarakat beranggapan bahwa hutan mangrove tersebut adalah milik pemerintah dan bukan milik mereka, sehingga jika masyarakat membutuhkan, mereka tinggal mengambil tanpa merasa diawasi oleh pemerintah atau pelaksana proyek (Savitri dan Khazali, 1999).

Karena pendekatan top down kurang memberdayakan masyarakat maka diterapkanlah pendekatan secara bottom up yang merupakan suatu teknik dalam rehabilitasi hutan mangrove yang lebih banyak melibatkan masyarakat. Seyogyanya upaya pemulihan hutan mangrove adalah atas biaya pemerintah, sedangkan perencanaan, pelaksanaan, evaluasi keberhasilan dan pemanfaatannya secara berkelanjutan semuanya dipercayakan kepada masyarakat. Dalam pelaksanaannya kegiatan tersebut dapat juga melibatkan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) bersama perangkat desa, pemimpin masyarakat dan lain-lain. Dengan demikian semua proses rehabilitasi (reboisasi) hutan mangrove yang dimulai dari proses penanaman, perawatan, penyulaman dilakukan oleh masyarakat sehingga masyarakat merasa memiliki dan akan selalu turut menjaga kelestarian hutan mangrove (Rahmawaty, 2006).

Hasil dari kegiatan dengan pendekatan bottom up ini akan menjadikan masyarakat enggan untuk merusak hutan mangrove yang telah mereka tanam, sekalipun tidak ada yang mengawasinya, karena masyarakat sadar bahwa kayu yang mereka potong tersebut sebenarnya adalah milik mereka bersama. Tugas pemerintah hanyalah memberikan pengarahan secara umum dalam pemanfaatan hutan mangrove secara berkelanjutan, sebab tanpa arahan yang jelas nantinya akan terjadi konflik kepentingan dalam pengelolaan jangka panjang. Pendekatan bottom up akan menumbuhkan partisipasi masyarakat juga sekaligus merupakan proses pendidikan bagi masyarakat (Savitri dan Khazali,1999).

Selain itu juga kondisi hutan mangrove yang terjaga dapat menjadi objek wisata yang pada akhirnya mampu menumbuhkan perekonomian masyarakat di sekitarnya. Hutan mangrove merupakan objek wisata alam yang sangat menarik. Hutan mangrove yang telah dikembangkan menjadi obyek wisata alam antara lain di Sinjai (Sulawesi Selatan), Muara Angke (DKI), Suwung, Denpasar (Bali), Blanakan dan Cikeong (Jawa Barat), dan Cilacap (Jawa Tengah). Karakteristik hutannya yang berada di peralihan antara darat dan laut memiliki keunikan. Para wisatawan juga memperoleh pelajaran tentang lingkungan langsung dari alam.

       Ada beberapa hal penting lainnya yang dapat dilaksanakan dalam upaya pelestarian hutan mangrove, yaitu:

1. Mengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tepat guna yang mengkombinasikan antara teori dengan pengetahuan tradisional yang sudah terbentuk sebelumnya yang lebih mudah diterima dan dikembangkan sesuai dengan keadaan setempat.

2. Perlu adanya peraturan-peraturan tertulis mengenai tanggung jawab pemerintah dan masyarakat akan kelangsungan ekosistem hutan mangrove berupa peraturan daerah.
Seperti kita ketahui bersama, tambak tradisional yang telah dikembangkan selama berabad-abad silam tidak terlalu menjadi hal yang merisaukan dari segi lingkungan karena menggunakan vegetasi mangrove sebagai bagian dari sistem. Hal ini merupakan suatu bentuk kearifan lokal yang patut dijadikan orientasi dalam pelestarian hutan mangrove. Untuk pengembangan teknologi yang berorientasi pada tradisi masyarakat perlu kiranya dilakukan penelitian-penelitian seputar kawasan hutan mangrove yang melibatkan masyarakat pesisir. Untuk itu perlu adanya peran aktif para peneliti baik dari civitas akademika maupun dari lembaga-lembaga penelitian pemerintah dan swasta. Selain itu peran serta pemerintah sebagai fasilitator sangat diharapkan sehingga akan memperlancar terlaksananya berbagai riset yang berhubungan dengan upaya pelestarian hutan mangrove.

         Peraturan-peraturan daerah mengenai perlindungan kawasan hutan mangrove merupakan hal yang penting sebagai pengontrol kegiatan masyarakat di kawasan tersebut untuk mengatur pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan. Sebagai contoh Peraturan Daerah Kota Tarakan nomor 04 tahun 2002 tentang Larangan dan Pengawasan Hutan Mangrove di kota Tarakan yang mengatur fungsi dan peran hutan mangrove, hak dan tanggung jawab masyarakat, larangan, pengawasan serta sanksi bagi perusak ekosistem hutan mangrove.

       Menurut Khazali (2005), struktur sosial dan bentuk pemanfaatan serta intensitas interaksi wilayah pesisir oleh masyarakat perlu diketahui dalam kegiatan rehabilitasi hutan mangrove agar kelompok target masyarakat yang terlibat, baik prioritas maupun bukan prioritas dapat ditentukan. Biasanya kelompok target prioritas adalah tokoh masyarakat, petambak, nelayan dan lain-lain. Sedangkan persepsi masyarakat terhadap hutan mangrove dan rencana penanaman yang akan dilaksanakan penting diketahui untuk memantau persepsi masyarakat terhadap mangrove. Jika persepsi masyarakat negatif atau tidak mendukung terhadap rencana kegiatan penanaman vegetasi mangrove, maka pertama kali yang harus dilaksanakan adalah membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya hutan mangrove dan pentingnya manfaat penanaman bagi mereka melalui pendidikan dan penyuluhan.

Beberapa hal yang dapat dilakukan dalam membangun kesadaran masyarakat antara lain:
1. Diskusi bersama masyarakat untuk memahami kondisi pantai saat ini dan sebelumnya.

2. Mengidentifikasi dan menyadari bersama dampak hilang/rusaknya hutan mangrove.

3. Menentukan dan menyepakati bersama solusi mengatasi masalah akibat hilang/rusaknya hutan mangrove.

4. Sosialisasi peraturan-peraturan yang berlaku tentang hutan mangrove.

5. Studi banding untuk menyakini dan memperluas wawasan tentang manfaat hutan mangrove, perencanaan dan pelaksanaan bersama penanaman mangrove, serta pembentukan kelompok masyarakat pengelola dan pelestari hutan mangrove.

         Kemampuan masyarakat tradisional dalam memecahkan masalah-masalah dalam pengelolaan sumber daya alam yang semakin terbatas dapat masuk dalam kerangka konservasi hutan mangrove. Kemampuan ini lebih dikenal dengan sebutan sistem pengetahuan masyarakat setempat (local knowledge system). Kemampuan ini berkembang bukan hanya terbatas kepada bagaimana memanfaatkan hutan adat mereka, tetapi juga penyerapan teknologi pola pertanian tradisional (perladangan) termasuk pola agroklimatologi yang khusus disetiap tempat (Patriono, dkk.,2005).

Proses Pembentukan Laut berdasarkan Teori Laplace

Sejarah singkat penemu teori laplace

Kant, Immanuel (1724-1804) - Seorang filsuf Jerman yang pada tahun 1755 mengajukan cikal-bakal teori modern tentang tata surya. Kant percaya bahwa planet-planet tumbuh dari sebuah cakram materi di sekeliling Matahari, sebuah gagasan yang kemudian dikembangkan oleh Marquis de Laplace. Kant juga berpendapat bahwa nebula suram yang terlihat di antariksa adalah galaksi tersendiri seperti galaksi Bima Sakti kita. Pendapat tersebut kini telah terbukti kebenarannya.
Laplace, Pierre Simon, Marquis de (1749-1827) - Seorang ahli matematika Prancis yang mengembangkan teori asal mula tata surya yang digagas oleh Immanuel Kant. Di tahun 1796, Laplace melukiskan bagaimana cincin-cincin materi yang terlempar dari Matahari dapat memadat menjadi planet-planet. Perincian teori tersebut telah ditinjau kembali, tetapi pada pokoknya tidak berbeda dengan teori-teori modern mengenai awal-mula terjadinya tata surya.

Pembahasan
Menurut teori laplace

Bahwa bumi berasal dari suatu bintang yang berbentuk kabut raksasa bersuhu tidak terlalu panas dan penyebarannya terpencar dalam kondisi berputar dan dikenal sebagai awal-mula dari matahari. Akibat perputaran tersebut menyebabkan matahari ini kehilangan daya energinya dan akhirnya mengkerut. Sebagai akibat dari proses pengkerutan tersebut, maka ia akan berputar lebih cepat lagi. Dalam keadaan seperti ini, maka pada bagian ekuator kecepatannya akan semakin meningkat dan menimbulkan terjadinya gaya sentrifugal. Gaya ini akhirnya akan melampaui tarikan dari gayaberatnya, yang semula berfungsi sebagai penyeimbang, dan menyebabkan sebagian dari bahan yang berasal dari matahari tersebut terlempar. Bahan-bahan yang terlempar ini kemudian dalam perjalanannya juga berputar mengikut i induknya, juga akan mengkerut dan membentuk sejumlah planit-planit, salah satunya adalah planit bumi.
Bumi dilahirkan 4,5 milyar tahun yang lalu, tata surya kita yang bernama Bima Sakti, terbentuk dari kumpulan debu di angkasa raya yang dalam proses selanjutnya tumbuh menjadi gumpalan bebatuan dari mulai yang berukuran kecil hingga ke ukuran asteroid sebesar ratusan kilometer. Bebatuan angkasa tersebut selanjutnya saling bertabrakan, dimana awalnya tabrakan yang terjadi masih lambat. Akibat adanya gaya gravitasi, bebatuan angkasa yang saling bertabrakan itu saling menyatu dan membentuk suatu massa batuan yang kemudian menjadi cikal bakal (embrio) bumi. Lama kelamaan dengan semakin banyaknya bebatuan yang menjadi satu tersebut, embrio bumi tumbuh semakin besar. Sejalan dengan semakin berkembangnya embrio bumi tersebut, semakin besar pula gaya tarik gravitasinya sehingga bebatuan angkasa yang ada mulai semakin cepat menabrak permukaan embrio bumi yang sudah tumbuh semakin besar itu. Akibat tumbukan2 yang sangat dahsyat tersebut timbulah ledakan2 yang sudah pasti sangat dahsyat pula yang mengakibatkan terbentuknya kawah2 yang sangat besar dan pelepasan panas secara besar besaran pula.
Laut sendiri menurut sejarahnya terbentuk 4,4 milyar tahun yang lalu, Para ahli sendiri memiliki beberapa versi tentang hal itu. Salah satu versi yang di angkat kali ini adalah bahwa pada saat itu, bumi mulai mendingin akibat mulai berkurangnya aktivitas vulkanik, disamping itu atmosfer bumi pada saat itu tertutup oleh debu-debu vulkanik yang mengakibatkan terhalangnya sinar matahari untuk masuk ke bumi. Akibatnya, uap air di atmosfer mulai terkondensasi dan terbentuklah hujan. Hujan inilah (yang mungkin berupa hujan tipe mamut juga) yang mengisi cekungan-cekungan di bumi hingga terbentuklah lautan. Dimana awalnya bersifat sangat asam dengan air yang mendidih (dengan suhu sekitar 100C) karena panasnya bumi pada saat itu. Asamnya air laut terjadi karena saat itu atmosfer bumi dipenuhi oleh karbon dioksida. Keasaman air inilah yang menyebabkan tingginya pelapukan yang terjadi yang menghasilkan garam-garaman yang menyebabkan air laut menjadi asin seperti sekarang ini. Pada saat itu, gelombang tsunami sering terjadi karena seringnya asteroid menghantam bumi. Pasang surut laut yang terjadi pada saat itu bertipe mamut alias ‘luar biasa’ tingginya karena jarak bulan yang begitu dekat dengan bumi.
Secara perlahan-lahan, jumlah karbon dioksida yang ada diatmosfer mulai berkurang akibat terlarut dalam air laut dan bereaksi dengan ion karbonat membentuk kalsium karbonat. Akibatnya, langit mulai menjadi cerah sehingga sinar matahari dapat kembali masuk menyinari bumi dan mengakibatkan terjadinya proses penguapan sehingga volume air laut di bumi juga mengalami pengurangan dan bagian-bagian di bumi yang awalnya terendam air mulai kering. Proses pelapukan batuan terus berlanjut akibat hujan yang terjadi dan terbawa ke lautan, menyebabkan air laut semakin asin.
Pada 3,8 milyar tahun yang lalu, planet bumi mulai terlihat biru karena laut yang sudah terbentuk tersebut. Suhu bumi semakin dingin karena air di laut berperan dalam menyerap energi panas yang ada, namun pada saat itu diperkirakan belum ada bentuk kehidupan di bumi. Kehidupan di bumi, menurut para ahli, berawal dari lautan (life begin in the ocean). Namun demikian, masih merupakan perdebatan hangat hingga saat ini kapan tepatnya kehidupan awal itu terjadi dan di bagian lautan yang mana? apakah di dasar laut ataukah di permukaan? Hasil penemuan geologis pada tahun 1971 pada bebatuan di Afrika Selatan (yang diperkirakan berusia 3,2 s.d. 4 milyar tahun) menunjukkan adanya fosil seukuran beras dari bakteri primitif yang diperkirakan hidup di dalam lumpur mendidih di dasar laut.

Friday, 22 June 2012



VIVAnews - Banyak orang takut memulai usaha, karena takut gagal atau takut tidak punya modal. Hermas Puspito dari ELC Digital Company mengungkapkan, ada lima poin yang harus Anda lakukan untuk menjadi pengusaha.

Berikut lima langkah yang harus Anda jalankan untuk mulai jadi seorang entrepreneur:




1. Jaringan



 Menjadi seorang pengusaha harus mempunyai relasi yang luas dan banyak. "Kita tidak bisa membuka usaha kalau tidak bisa melakukan networking," katanya dalam Entrepreneurship Festival, di Jakarta, Jumat 22 Juni 2012.




Memperbanyak jaringan menjadi sangat penting bagi perluasan usaha Anda. Setiap orang dapat menjadi potensi sebagai konsumen atau bekerja sama dalam mengembangkan bisnis.




2. Persiapan mental



Banyak orang yang takut memulai usaha, ini karena dalam pikirannya sudah tertanam mental takut gagal atau bingung memulai usaha. Ada juga orang yang memiliki mental jika ingin membuka usaha harus memiliki rencana bisnis yang sempurna.




Rencana bisnis diperlukan, namun tidak harus sempurna karena dapat disempurnakan ketika bisnis telah berjalan. Seorang pengusaha harus memiliki mental fokus dan disiplin. Dua hal ini diperlukan untuk menjalankan rencana bisnis yang telah dipersiapkan.




"Kalau mentalnya harus sempurna, kapan mulai bisnisnya?" katanya.




3. Modal



Modal merupakan salah satu faktor penting dalam memulai bisnis. Banyak orang ingin memulai usaha, namun tak mempunyai modal sehingga tidak jalan. Padahal, untuk memulai usaha bisa dilakukan tanpa modal.




Modal terbagi menjadi tiga, modal sendiri, mencari modal dari investor atau bank, dan modal partnership. Modal sendiri dapat diraih dengan cara menabung, atau bisa juga memulai bisnis sendiri dengan tanpa modal seperi menjadi reseller (pengecer) sebuah barang.




"Reseller itu entrepreneur tahap satu, yang pelan-pelan naik jadi wirausaha sendiri," katanya.




Sedangkan untuk modal dari investor atau bank, dibutuhkan perencanaan bisnis yang baik. Serta modal ketiga adalah partnership, yaitu menggunakan aset yang sudah ada sebagai modal bekerja sama dengan orang lain. "Seperti, memanfaatkan rumah untuk menjual barang yang dititipkan," ujar Hermas.




4. Marketing



Seorang pengusaha harus mengetahui kelebihan produk yang membedakan dengan barang sejenis. Setelah itu, dipadukan dengan promosi yang menarik sehingga dapat menarik orang untuk membeli produk. Marketing juga dapat dipadukan dengan networking, sehingga menjadi komunikasi marketing yang terintegrasi.




"Harga dipadu dengan promosi, seperti 50 orang pembeli pertama dapat potongan, atau bisa juga menawarkan produk ke orang-orang yang kita kenal," katanya.




Kehadiran media sosial bisa jadi strategi marketing tersendiri. Ia menjelaskan, kehadiran media sosial dapat digunakan seorang entrepreneur untuk membangun komunitas. Komunitas dapat diarahkan untuk membuat acara yang terkait dengan produknya.




"Media sosial sekarang ini bisa menjadi marketing rendah biaya, bahkan tanpa modal, hanya cukup sambungan internet," katanya. Ia menyarankan bagi pengguna Twitter, jangan hanya berkicau produknya tapi juga memberi informasi yang berguna bagi follower.




5. Mulailah sekarang



Keempat langkah tadi tidak akan jalan jika tidak dimulai sekarang. Dalam menjalankan bisnis seorang pengusaha harus terus mengembangkan diri dengan membaca buku dan mendatangi seminar-seminar pengusaha untuk memotivasi diri.




"Jangan lupa mulai rajin berdoa, karena kesuksesan datang dari Tuhan," katanya. 





Wednesday, 20 June 2012

Terbaik dan Terburuk di Babak Penyisihan Grup






Babak penyisihan grup Kejuaraan Eropa 2012 telah berakhir. Semua pertandingan dari grup A hingga grup D telah rampung, sebanyak 8 negara sudah memastikan tempat di babak perempat final.

Jerman adalah tim terbaik di babak penyisihan grup. Anak asuh Joachim Loew ini menjadi satu-satunya tim yang mengoleksi poin sempurna, 3 kemenangan dari tiga pertandingan. Hebatnya lagi Der Panzer melakukannya di grup B yang disebut-sebut sebagai 'grup neraka'.

Hasil yang diraih juara bertahan Spanyol juga tak kalah impresif. Anak asuh Vicente Del Bosque tercatat sebagai tim yang paling produktif dan paling sedikit kebobolan di babak penyisihan grup. Mereka sanggup mencetak 6 gol dan hanya kebobolan 1 gol.

Sementara itu, Republik Irlandia tercatat sebagai tim terburuk di ajang yang berlangsung di Polandia dan Ukraina ini. Anak asuh Giovanni Trapattoni gagal mengoleksi 1 poin pun.

Irlandia hanya sanggup mencetak 1 gol dan kebobolan 9 gol dari 3 pertandingan. Catatan kebobolan 9 gol ini hanya lebih baik dari Yugoslavia di Kejuaraan Eropa 1984 yang kebobolan 10 gol.

Tak kalah buruk adalah hasil yang diraih Belanda. Sama seperti Irlandia, mereka juga mengakhiri babak penyisihan grup dengan 3 kekalahan. Parahnya lagi Belanda datang sebagai salah satu tim favorit dan digadang-gadang sebagai calon kuat juara.

Catatan kurang baik harus diraih dua tim tuan rumah, Polandia dan Ukraina. Kedua negara ini harus angkat koper lebih awal. Polandia harus menempati dasar klasemen grup A dengan 2 poin, sedangkan Ukraina finis di posisi ketiga grup D dengan 3 poin.

Hal menarik lainnya di babak penyisihan grup adalah tak ada satu laga pun yang berakhir dengan skor imbang 0-0. Minimal selalu ada 1 gol dalam tiap pertandingan, ini kali pertama terjadi di babak penyisihan grup Kejuaraan Eropa.


Persaingan Top Skor

Sejauh ini ada tiga pemain yang sukses mencetak 3 gol di babak penyisihan grup. Mereka adalah Mario Gomez (Jerman), Mario Mandzukic (Kroasia), dan Alan Dzagoev (Rusia). Karena Rusia dan Kroasia telah tersingkir, praktis Gomez kini berpeluang besar menjadi top skorer.

Namun Gomez masih patut waspada. Sebab ada beberapa pemain juga yang sudah mencetak 2 gol dan lolos ke babak perempat final. Mereka adalah Petr Jiracek (Republik Ceko), Vaclav Vilar (Republik Ceko), Cristiano Ronaldo (Portugal), Cesc Fabregas (Spanyol), dan Fernando Torres (Spanyol).


Tuesday, 19 June 2012

Tips Wawancara untuk Lolos Melamar Pekerjaan



Dalam proses seleksi melamar pekerjaan, wawancara sering kali dianggap mudah. Namun dalam sesi wawancara beberapa orang gagal mendapatkan pekerjaan yang didambakannya. Untuk itu sesi wawancara harus dipersiapkan dengan sunguh-sungguh.
Berikut tips rahasia sukses wawancara saat melamar pekerjaan;

1. Berapa gaji yang Anda minta?
Jawab: Sebutkan gaji yang besarnya realistis. Lihat mata pewawancara, sebutkan jumlah, dan berhentilah bicara. Jangan bohong tentang gaji yang Anda terima di kantor sebelumnya, bila Anda sudah bekerja. Bila Anda merasa bahwa gaji Anda di kantor yang sekarang terlalu kecil, berikan penjelasan.

2. Apa kelebihan utama Anda?
Jawab: Pilih potensi Anda yang relevan dengan bidang pekerjaan yang Anda lamar. Hindari respons yang generik seperti pengakuan bahwa Anda pekerja keras. Lebih baik, berikan respons berupa, “Saya selalu diperbudak daftar pekerjaan yang saya buat sendiri. Sebab, saya tidak mau pulang sebelum pekerjaan di kantor beres semua.”

3. Apa kekurangan Anda yang paling jelas?
Jawab: Jangan bilang Anda seorang perfeksionis (menunjukkan bahwa Anda sombong). Lebih baik, jujur saja dan sebutkan kelemahan yang kongkret. Misalnya, Anda lemah menghitung di luar kepala, dan karenanya Anda mengatasinya dengan membawa kalkulator. Tapi, kemudian, susul dengan kelebihan Anda.

4. Di mana Anda melihat diri Anda lima tahun lagi?
Jawab: Gambarkan posisi yang realistis. Kira-kira dua-tiga posisi di atas posisi yang Anda lamar sekarang. Jangan sertakan cita-cita yang tak ada hubungannya dengan lamaran pekerjaan Anda, misalnya, ingin jadi bintang sinetron atau jadi novelis. Sebab, Anda akan tampak tidak fokus.

5. Mengapa Anda ingin meninggalkan kantor yang lama?
Jawab: Jangan sampai mengemukakan hal yang negatif. Kalau kenyataannya begitu, ucapkan dalam kalimat ‘positif’, misalnya bahwa Anda tidak melihat ada ‘ruang’ di mana Anda bisa berkembang. Lalu, jelaskan mengapa Anda menganggap bahwa pekerjaan di kantor baru ini memberi kesempatan yang lebih baik.

6. Adakah contoh kegagalan Anda?
Jawab: Ungkapkan kegagalan yang pernah Anda alami, tapi yang sudah terpenuhi solusinya. Supaya, pewawancara tahu bahwa Anda punya usaha untuk mengatasi masalah

7. Apakah Anda punya pertanyaan?
Jawab: Berikan paling sedikit dua pertanyaan yang terfokus pada kantor baru ini. Misalnya, Anda bertanya apakah kantor ini sudah punya website. Atau, bisa juga Anda mempertanyakan kehadiran CEO yang Anda tahu baru saja diangkat – apakah membuat kinerja perusahaan semakin baik, dan semacamnya. Jangan bertanya tentang kepentingan Anda sendiri, misalnya, apakah karir Anda akan berkembang di sana.

Apa yang menjadikan seseorang selalu sukses untuk menggapai impiannya? Tampil beda dan memiliki keunggulan komperatif mungkin salah satu yang menjadikan Anda selalu berada di dalam posisi terdepan!
Termasuk dalam meraih karier dan mengungguli orang lain dalam mencari pekerjaan yang sesuai. Ada beberapa trik atau strategi yang perlu disiapkan agar Anda sukses dalam melewati tahapan untuk mengejar karier yang diidam-idamkan.

Modal nekat saja, pasti tak cukup.. Di sini juga anda bisa menemukan beberapa lowongan kerja yang mungkin tak ada salahnya jika anda mencobanya. 

Tujuh Kebohongan Terburuk Dalam CV Anda



Oleh Stephanie Emma Pfeffer

Tak peduli betapa inginnya Anda mendapatkan sebuah pekerjaan, jangan pernah berpikir untuk berbohong dalam menulis CV.
Pertama, jika Anda mendapatkan pekerjaan itu, Anda bisa langsung kehilangan pekerjaan itu setelah kebohongan Anda terbongkar. Kedua, itu risiko besar. Sebagian besar perusahaan melakukan pemeriksaan latar belakang, memverifikasi gelarnya dan mengonfirmasi pekerjaan terakhir Anda.
Ketiga, reputasi Anda dipertaruhkan: "Integritas adalah segalanya bagi pengusaha, jadi jangan sampai mereka mempertanyakan diri Anda," kata Kevin Rosenberg, dari perusahaan pencari tenaga kerja di California.

Posisi pekerjaan sebelumnya
Orang terkadang menambah-nambahi posisi pekerjaan untuk menaikkan kompensasi atau senioritas, tetapi bisa menjadi bumerang, kata Rosenberg. Jika Anda mengajukan permohonan untuk peran manajer senior sambil mengklaim bahwa posisi Anda sebelumnya adalah direktur, perekrut mungkin berpikir Anda terlalu tinggi kualifikasinya.

"Anda bisa kehilangan kesempatan," kata Rosenberg. Ia menambahkan, lebih baik menggambarkan tingkat tanggung jawab yang tinggi pada pekerjaan Anda, bukan menaikkan posisi pekerjaan Anda sebelumnya. Ditambah, kebenaran bisa terungkap ketika perusahaan memeriksanya.
"Jika perusahaan mengetahui Anda berbohong,lamaran Anda mungkin langsung ditolak," kata Jennifer Greenberg, seorang direktur penempatan di Quantum, sebuah perusahaan perekrutan eksekutif di New York City.
Kebohongan Anda pun bisa menyebar cepat. "Anda tidak ingin orang lain dalam industri Anda berpikir bahwa Anda pembohong," katanya.

Pengalaman bekerja
Calon pelamar sering hanya menuliskan tahun pengalaman kerja mereka, seperti, 2005 sampai 2007, bukan bulan tertentu, katakanlah, Desember 2005 sampai Januari 2007, untuk menyembunyikan bahwa mereka berpindah dari satu pekerjaan ke pekerjaan lainnya.

Namun Rosenberg bilang lebih baik menuliskan pengalaman kerja secara langsung. "Berikan alasan konkret untuk beberapa pekerjaan yang Anda jalani dalam waktu yang singkat," katanya.
Sertakan dalam tanda kurung pada resume Anda bahwa Anda meninggalkan pekerjaan itu karena relokasi perusahaan atau bangkrutnya perusahaan. "Jika memang Anda dipecat atau habis kontrak, maka itu di luar kendali Anda dan Anda tidak memiliki alasan untuk bersembunyi di balik itu," katanya.
Selain itu, Anda tidak sendirian kok. Sebanyak 8,8 juta pekerjaan hilang antara Januari 2008 dan Februari 2010. Orang juga sering menutupi berapa lama mereka kehilangan pekerjaan, kata Greenberg..
Tapi tidak perlu untuk mengurangi enam bulan masa Anda menganggur menjadi hanya tiga bulan pada resume Anda. "Pengusaha memahami kok bahwa perekonomian sedang sulit," kata Greenberg.

Keterampilan
Dalam pasar yang kompetitif, Anda mungkin ingin melebih-lebihkan keahlian teknis atau pengetahuan tentang perangkat lunak khusus industri. Itu bukanlah ide yang baik, kata Evers Cathy, Direktur Sumber Daya Manusia di Centrinex, di Overland Park, KS.

"Pengusaha mengharapkan kandidat untuk dapat berfungsi seperti apa yang ditulisnya pada resumenya," katanya. Singkatnya, hanya karena Anda telah mencoba-coba sebuah program komputer atau mengambil kelas pengantar pemrograman tidak membuat Anda mahir di dalamnya.
Bahkan jika Anda berhasil mendapatkan pekerjaan itu, Anda mungkin goyah ketika perusahaan menyadari kemampuan Anda tidak sebesar seperti yang Anda katakan. Sebaliknya, ia merekomendasikan penggambaran keterampilan Anda dalam skala: Untuk pengetahuan dasar, Anda mengatakan "dilatih" atau "akrab dengan".
Untuk pengalaman menengah, gunakan "pemahaman yang kuat" atau "terbukti". Dan untuk tingkat ahli, cobalah "menunjukkan keberhasilan" atau "kemampuan yang kuat."

Tingkat pendidikan
Jika Anda tidak lulus kuliah, tentukan berapa kelas yang Anda tempuh atau jumlah kredit yang tersisa. Rosenberg menyarankan Anda mencatat kenapa Anda keluar, contohnya, untuk berkeluarga atau pasangan Anda pindah pekerjaan.
Walaupun perekrut tidak bertanya, memberitahukan informasi itu dapat menghapus kecurigaan. Dan untuk para kandidat yang lulus: Selalu jujur tentang gelar Anda. Lihat apa yang terjadi pada mantan CEO Yahoo! Scott Thompson.

Prestasi
Mengambil semua pujian untuk keberhasilan tim adalah sebuah kesalahan umum di resume. "Kadang-kadang pencapaian yang didapatkan oleh kelompok, diklaim sebagai kontribusi pribadi," kata Evers.
Jika kebenaran terungkap, Anda bisa dipecat. Alasan lain untuk menghindari kesalahan resume ini: Ini masalah egosentris. "Perusahaan ingin tahu bagaimana Anda bisa bekerja sama dalam kelompok kerja," kata Rosenberg. "Mereka mencari orang yang dapat memimpin dan menginspirasi sebagai bagian dari tim." Sampaikan kemampuan Anda untuk bekerja sama dalam resume Anda dengan mengganti kata "saya" dengan "kita" jika sesuai.

Domisili
Manajer yang mempekerjakan Anda lebih memilih kandidat lokal, jadi mengapa tidak menggunakan alamat seorang teman atau anggota keluarga jika Anda tidak tinggal di kota di mana Anda ingin bekerja? Anda mungkin memiliki masalah setelah Anda menerima panggilan yang didambakan. "Bagaimana Anda bisa ke New York pada Jumat jika Anda berada di Ohio?" tanya Greenberg.

"Apakah Anda dalam posisi untuk naik pesawat keesokan harinya? Jika tidak, Anda harus berbohong lagi." Namun jika Anda memang tinggal bersama seorang teman selama beberapa pekan dan membuat Anda memiliki waktu untuk wawancara, katanya, tidak apa-apa untuk menggunakan alamat tersebut pada resume Anda.

Usia
Beberapa kandidat mengurangi sepuluh tahun pengalaman untuk menghindari tampak terlalu tua, sementara yang lain mungkin mengubah tanggal kelulusan karena mereka takut dianggap terlalu muda. Itu tidak membantu.
"Orang yang muncul untuk wawancara adalah Anda," kata Rosenberg. Dan sementara, ilegal untuk melakukan diskriminasi berdasarkan usia, perusahaan diijinkan untuk memilih kandidat terbaik untuk pekerjaan itu, yang mungkin berarti siapa pun yang paling cocok dengan budaya perusahaan.
"Tidak ada yang dapat Anda lakukan," kata Rosenberg. "Tugas Anda hanyalah menjadi diri Anda sendiri dan berharap Anda sedang berhadapan dengan perusahaan dengan pikiran terbuka dan berjalan di sana dengan sikap Anda yang percaya diri.

Monday, 18 June 2012

SKUAD JUARA PIALA ASIA TIMNAS INDONESIA U 22 & SEAGAMES 2013



GOALKEEPER (KIPER) :
Tri Windu Anggono (Persis L.I.), Aris Wahyu Nugroho (SAD Indonesia), Kurnia Meiga Hermansyah (Arema).

DEFENDER (BELAKANG) :
Reffa Arvindo Badherun Money (Persis L.I.), M. Zainal Haq (Club Atlético Peñarol), Alfin Ismail Tuasalamony (CS Vise), Mokhamad Syaifuddin (Universidad De Concepcion), Hasim Kipuw (Persija), Yericho Christiantoko (CS Vise), 
Daniel Tata (Persipura), dan Marko Kabiay (Persipura).

MIDFIELDER (TENGAH) :
Andik Vermansyah (Persebaya 1927), Luxi Ariawan (Persekam), Arthur Irawan (Espanyol), Feri Firmansyah (Universidad de Chile), Ferdiansyah (Persita), Manahati Lestusen (Club Atlético Peñarol), Stefano Lilipaly (FC Utrecht), Yohanes Ferinando Pahabol (Persidafon), Ahmad Alfarizi (Arema), dan Hendro Siswanto (Arema).

STRIKER (PENYERANG) :
Abdul Rahman Lestaluhu (Club Atlético Peñarol - Uruguay), Antony Putro Nugroho (SAD Indonesia), Yandi Sofyan Munawar (CS Vise), Syamsir Alam (CS Vise), Angga Febrianto (SAD Indonesia), Saddam Husain ( PS SUMBAWA BARAT ), Claudius Dipo Alam (Major League Soccer), Syaffarizal Mursalin Agri (Al Khor), Febrianto Wijaya (Persela), Ichsan Hari Kurniawan (Timnas U 17), dan Terens Owang Priska Puhiri (SAD Indonesia).

COACH INDONESIA NATIONAL TEAM :
JACKSEN F TIAGO.

ASISSTANT COACH :
AJI SANTOSO

BEST STARTING ELEVEN INDONESIA NATIONAL TEAM U 22.

GOALKEEPER (KIPER) :
Kurnia Meiga Hermansyah (Arema).

DEFENDER (BELAKANG) :
M. Zainal Haq (Club Atlético Peñarol), Reffa Arvindo Badherun Money (Persis L.I.), Manahati Lestusen (Club Atlético Peñarol), Yericho Christiantoko (CS Vise).

MIDFIELDER (TENGAH) :
Andik Vermansyah (Persebaya 1927), Feri Firmansyah (Universidad de Chile), Yohanes Ferinando Pahabol (Persidafon).

STRIKER (PENYERANG) :
Abdul Rahman Lestaluhu (Club Atlético Peñarol - Uruguay), Angga Febrianto (SAD Indonesia), Terens Owang Priska Puhiri (SAD Indonesia).

"saatnya menatap JUARA ASIA dengan skuad muda Terbaik, 
bukan asal - asalan IPL atau ISL".

Tuesday, 12 June 2012

Wallpaper keren EURO 2012



        Tujuh bintang lapangan yang tampil di Euro 2012 diwujudkan dalam sebuah karya seni digital art (penuangan ekspresi seni menggunakan media komputer), ekspresi seni itu diberi titel The Magnificent Seven (tujuh yang luar biasa). Cristiano Ronaldo, Karim Benzema, Mario Balotelli, Mesut Ozil, Robert Lewandowski, Wayne Rooney dan Wesley Snijder menjadi pemain pilihan sang desainer yang bernama Arkadiusz Radek.

Deretan tujuh gambar dibawah ini merupakan hasil karya seni digital dari Radek, seorang desainer grafis yang juga penggila bola asal Polandia, perlu kemampuan yang lebih untuk bisa membuat sebuah hasil karya yang sangat spektakuler seperti ini.








sumber : bola.net

TEKNIK PEMBENIHAN IKAN KUDA LAUT (Hippocampus kuda)


Proposal Praktek Kerja Lapang


TEKNIK PEMBENIHAN IKAN KUDA LAUT (Hippocampus kuda)






I.  PENDAHULUAN




1.1  Latar Belakang
Salah satu sumber daya laut yang banyak dieksploitasi akhir-akhir ini adalah kuda laut (Hyppocampus kuda). Kuda laut diperdagangkan sebagai ikan hias dan juga sebagai bahan obat. Menurut Vincent (1996) dalam Syafiuddin (2004) yang meneliti tentang perdagangan kuda laut di dunia, bahwa konsumsi kuda laut di Asia mencapai 45 ton per tahun (≥ 16 juta ekor), dimana konsumen utamanya adalah China ≥ 20 ton, Taiwan ≥ 11,2 ton dan Hongkong ≥ 10 ton. Data tahun 1997 menunjukkan bahwa harga impor kuda laut di Cina mencapai US$ 1200 per kg (Al Qodri dkk., 1998  dalam Syafiuddin, 2004).
Beberapa sifat (karakteristik) kuda laut yang menjadikan hewan ini rentan terhadap eksploitasi yang berlebih antara lain adalah penyebarannya sedikit, jarak habitat sempit, fekunditas rendah, dan kesetiaan pada pasangan. Penyebaran yang sempit ini juga terjadi di Indonesia, seperti di Sulawesi Selatan hewan ini hanya ditemukan banyak pada daerah tertentu seperti di Pulau Tana Keke, Kabupaten Takalar (Syafiuddin, 2004).
Upaya peningkatan produksi perikanan laut hasil budidaya sesuai dengan kecenderungan global, karena permintaan pasar terhadap produk-produk perikanan laut terus meningkat, disertai dengan harga yang relatif tinggi. Diantara komoditas perikanan laut yang bernilai ekonomi tinggi adalah kuda laut (Hyppocampus kuda), baik sebagai ikan hias maupun sebagai bahan baku obat-obatan.
Di China, sekali produksi dibutuhkan kira-kira 500 kg kuda laut kering sebagai bahan  baku untuk pabrik obat-obatan. Di Filipina telah ada budidaya kuda laut secara besar-besaran dengan rantai pemasaran produknya ke Kalimantan, Singapura, dan Hongkong yang  dijual dalam bentuk kering. Nilai kuda laut kering sangat ditentukan oleh keutuhan kedua belah matanya. Konsumen kuda laut kering terbanyak adalah dari etnik China, baik yang berasal dari Singapura maupun dari Indonesia (Romimohtarto & Juwana, 2005).  
Meningkatnya permintaan kuda laut semakin dengan pesat terutama untuk pasaran ekspor menyebabkan produksi kuda laut hasil tangkapan di alam semakin terbatas dan jauh dari jumlah kebutuhan pasar. Gejala eksploitasi yang berlebihan ini dapat mengakibatkan turunnya populasi kuda laut di alam, sedangkan upaya budidaya dan restocking serta sea-ranching tidak/belum dilakukan.
Kegiatan budidaya secara terpadu yang terdiri dari kegiatan pembenihan sampai dengan pembesaran berikut kegiatan lainnya seperti restocking dan sea ranching, merupakan jawaban yang tepat untuk menghindari penangkapan yang berlebihan dengan demikian dapat meningkatkan pemanfaatan sumberdaya yang secara optimal.
Teknologi pembenihan untuk jenis ikan hias ini masih sangat minim, sehingga produksinya masih mengandalkan hasil penangkapan di laut. Bahkan untuk mendapatkan hasil yang banyak dan cepat, mendorong usaha penangkapan dilakukan dengan menggunakan jalan pintas, yaitu dengan cara pembiusan. Dari segi ekologis, cara ini tentunya akan sangat merugikan dan membahayakan, bukan
hanya terhadap ikan tangkapan tetapi juga terhadap kehidupan organisme lainnya dan lingkungan sekitarnya.
Dengan melihat kenyataan tersebut, maka pengembangan budidaya kuda laut ini potensial untuk dikembangkan. Untuk mendukung hal tersebut maka diperlukan data biologis yang lebih lengkap. Aspek biologi yang penting diketahui untuk menunjang keberhasilan budidaya ikan ini adalah ukuran induk ikan yang siap dipijahkan dan siklus pemijahannya.

1.2  Tujuan Praktek
Tujuan dari Praktek Kerja Lapang ini adalah untuk mengetahui secara langsung tentang teknik pemeliharaan larva ikan Kuda laut (Hippocampus spp.) di BBPBL Lampung, serta permasalahan pada saat proses pemeliharaan larva.

1.3  Manfaat Praktek
            Dari kegiatan Praktek Kerja Lapang ini diharapkan dapat meningkatkan ilmu pengetahuan dalam bidang pembenihan, khususnya pemeliharaan larva, sehingga dapat memberikan informasi bagi yang membutuhkan.
Adapun manfaat dari Praktek Kerja Lapang adalah sebagai berikut :
·         Bagi mahasiswa, yaitu dapat menambah wawasan dan pengalaman dalam bidang pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya perikanan secara terkontrol, sehingga dapat meningkatkan sumber daya perikanan terutama di bidang pembenihan ikan kuda laut.
·         Bagi institusi (fakultas), yaitu laporan Praktek Kerja Lapang ini dapat dijadikan sumber informasi dan penunjuk dalam usaha pengelolaan dan pembenihan ikan kuda laut.
·         Bagi pemerintah setempat, yaitu dapat membantu pemerintah dalam mandapatkan data dan informasi tentang pembenihan ikan kuda laut.
·         Bagi masyarakat, yaitu sebagai sumber informasi yang dapat dijadikan sebagai acuan atau pedoman dalam pengelolaan pembenihan.




II.               TINJAUAN PUSTAKA




2.1     Morfologi Kuda Laut
Taksonomi kuda laut menurut Hidayat dan Silfester (1998) dalam Syafiuddin (2004) adalah sebagai berikut :
Phylum         : Chordata
Sub Phylum : Vertebrata
Class             : Pisces
Sub Class      : Teleostomi
Ordo             : Gasterosteiformes
Family          : Syngnathidae
Genus           : Hippocampus
Species         : Hippocampus kuda

Kuda laut adalah hewan yang telah mengalami evolusi sejak 40 juta tahun lalu (Fritzhe, 1997 dalam Syafiuddin, 2004)). Diistilahkan ke dalam genus Hippocampus berasal dari bahasa Yunani yang berarti binatang laut berbentuk kepala kuda, (hippos = kepala kuda ; campus = binatang laut).

http://www.bio.davidson.edu/Courses/anphys/2000/Cook/Pregnant%20Sea%20Horse.gif
Gambar 1. Morfologi Kuda Laut (Hippocampus spp.)

2.2    Biologi Kuda laut
Menurut Burton dan Maurice (1985), dalam Vedcabagus (2008), ciri-ciri kuda laut adalah tubuh agak pipih dan melengkung, kepala dilengkapi dengan moncong, leher dapat digerakkan dan ekor yang panjang, leher, tubuh dan ekornya terdiri atas rangkaian tulang pipih yang terbentuk cincin sehingga tubuhnya nampak seperti ranting kayu. Pada kepala terdapat mahkota atau sering disebut coronet. Sepasang mata yang dapat melihat ke segala arah, dan mulut berbentuk tabung (moncong) yang digunakan untuk menyedot makanan. Ekornya panjang dan dapat dililitkan (prehensile), berfungsi untuk berpegangan.
Menurut Thayib (1977) dalam Vedcabagus (2008), meski bentuk tubuh kuda laut menyimpang dari bentuk ikan pada umumnya, tapi ia dilengkapi oleh organ-organ yang identik dengan organ ikan. Kuda laut memiliki sirip punggung yang berfungsi untuk bergerak, insang yang berguna untuk menyerap oksigen dan tulang punggung untuk menopang kerangka tubuhnya.
Menurut Dames (2000), dalam Syarifuddin (2004), ukuran tubuh kuda laut relatif kecil dan komposisi badannya unik membuat mereka hampir tidak mampu berenang, merupakan satu-satunya ikan yang mampu ditangkap langsung dengan tangan, dan mempunyai panjang antara 5 cm - 36 cm tergantung jenisnya.
Kuda laut termasuk hewan mimikri yaitu memiliki kemampuan untuk berkamuflase atau berubah sesuai warna substrat dimana kuda laut itu berada. Warna dasar berubah-ubah dari dominan putih menjadi kuning tanah, kadang memiliki bintik-bintik atau garis-garis terang ataupun gelap, dimana perubahan tersebut tergantung pada intensitas cahaya (Anonimous, 2009b). Selanjutnya menurut Anonimous (2006), Kuda laut terkenal dengan kemampuan kamuflasenya yang sangat hebat, yaitu dengan cara mengubah corak tubuhnya sesuai dengan lingkungan sekitarnya atau menumbuhkan filamen-filamen di sekujur tubuhnya sehingga tampak menyerupai tumbuhan laut. Kamuflase ini dilakukan dalam rangka menghindari predator, mengelabui mangsa, dan selama aktivitas percumbuan. Kuda laut memiliki kehidupan sosial yang sangat baik, mereka akan saling memberikan salam satu sama lain ketika bertemu pada pagi hari dan ketika akan berpisah pada sore hari dengan cara mengubah warna tubuhnya sesaat ketika berpasangan atau dengan mengeluarkan suara-suara ‘klik-klik’ yang dihasilkan oleh rahangnya.
Photobucket
Gambar 2. Kuda Laut (Hippocampus kuda) berkamuflase


2.3  Habitat Kuda Laut
Kuda laut dapat dijumpai hampir di seluruh perairan dunia, mulai dari kawasan beriklim tropis hingga beriklim sedang. Habitat kuda laut terutama di sepanjang pesisir pantai, tepian laut, teluk-teluk yang dangkal, mendiami tempat-tempat yang banyak terdapat terumbu karang, hutan bakau, dan padang lamun. Dari sejumlah species anggota kuda laut, Hippocampus kuda adalah jenis yang memiliki distribusi paling luas, terutama di sepanjang perairan tropis Indo-Pasifik. Wilayah persebaran hewan ini ke barat hingga Selat Inggris, ke timur hingga Kepulauan Hawaii, ke utara hingga Laut Jepang, dan ke selatan hingga Pantai Australia (Anonimous, 2006). Sedangkan di Indonesia, kuda laut banyak tersebar di perairan Lampung, Teluk Jakarta, Bali dan Flores (Balai Riset Perikanan Laut, 2004).
Umumnya kuda laut hidup di perairan dengan kedalaman antara 1 – 15 meter. Musim penangkapan dilakukan oleh nelayan sepanjang tahun, musim dimana kuda laut melimpah adalah di bulan Agustus sampai November (Anonimous, 2009b).

Photobucket
Gambar 3. Habitat Kuda Laut (Hiippocampus kuda)

2.4  Pergerakan Kuda Laut
Kuda laut berenang dengan tubuh yang tegak dan mereka dapat menganggukkan kepala ke atas dan ke bawah. Tetapi mereka tidak dapat menggelengkan kepala atau menoleh ke kiri dan kanan. Hal ini bisa menjadi masalah bagi makhluk-makhluk yang lain, namun tidak demikian dengan kuda laut, berkat perancangan tubuh mereka yang khusus. Mata kuda laut dapat bergerak dengan bebas, berputar-putar mengamati setiap sisi sehingga mereka dapat melihat sekelilingnya dengan mudah, bahkan tanpa mampu menggerakkan kepalanya ke kiri dan ke kanan (Yahya, 2005).
Kuda laut tidak pernah berenang jauh-jauh dari karang, karena untuk menghindarkan diri dari bahaya. Ia sering berdiam diri dan menambatkan ekornya pada karang-karang atau celah bebatuan. Makanan kesukaan kuda laut adalah udang-udang kecil. Biasanya hanya berenang perlahan-lahan dalam posisi berdiri (Anonimous, 2007b). Cara bergerak kuda laut pun jauh berbeda dari kebanyakan ikan. Kuda laut jarang berpindah tempat, mereka lebih suka berdiam diri dengan posisi vertikal dengan cara meliliti benda-benda di sekitarnya. Apabila harus bergerak, misalnya karena menghindari predator, kuda laut akan mendorong tubuhnya ke depan dengan bantuan tenaga dari getaran sirip mungil di punggungnya yang mampu bergetar hingga 35 kali per detik (Anonimous, 2006).
Cara berenang kuda laut juga dipengaruhi oleh sistem yang sangat khusus. Kuda laut bergerak naik-turun di dalam air dengan cara mengubah isi udara dalam kantung renangnya. Jika kantung renang ini rusak dan kehilangan sedikit udara, kuda laut tenggelam ke dasar laut. Kecelakaan yang sedemikian menyebabkan matinya kuda laut. Di sini, ada hal sangat penting yang tidak boleh dilewatkan. Jumlah udara di dalam kantung renang telah ditetapkan secara amat teliti. Oleh sebab itulah, perubahan yang sangat tipis dapat menyebabkan kematian makhluk tersebut. Keseimbangan yang peka ini menunjukkan sesuatu yang sangat penting. Kuda laut dapat bertahan hanya jika keseimbangan ini terjaga. Dengan kata lain, kuda laut dapat bertahan hidup karena telah dilengkapi dengan sistem ini saat pertama muncul di dunia. Situasi ini menunjukkan kepada kita bahwa kuda laut tidak akan mungkin memperoleh karakteristik mereka seiring dengan berjalannya waktu, yaitu, kuda laut bukan produk evolusi sebagaimana diklaim oleh para evolusionis (Anonimous, 2007b).

2.5   Reproduksi Kuda laut
Kuda laut adalah satu-satunya hewan di dunia dimana jenis jantannyalah yang hamil. Tetapi bukan berarti yang jantan yang memproduksi telur. Namun, telur tersebut tetap dihasilkan oleh betina (Anonimous, 2009a).
Untuk melakukan pemijahan masing-masing kuda laut mencari pasangannya. Induk jantan yang matang kelamin aktif mencari induk betina, begitu pula sebaliknya apabila ikan betina siap memijah akan berusaha menemukan pasangan yang cocok. Ciri-ciri induk jantan yang matang kelamin dan siap memijah adalah jantan akan mengejar betina sambil menekuk ekor dan menggembungkan kantung pengeraman, dan warna tubuh jantan berubah menjadi cerah. Sedangkan ciri-ciri betina yang matang gonad dan siap memijah adalah bagian perut membesar, urogenital berwarna kemerah-merahan, apabila disorot cahaya, bagian dalam perut berwarna kemerah-merahan. Warna tubuh berubah menjadi cerah dan bila dililit oleh ekor kuda laut jantan tidak berusaha melepaskan diri (Fahri, 2009).
Kuda laut jantan memiliki kantung perut yang besar dan pembuka seperti celah di bagian dasar perutnya, yang tidak dilapisi baju zirah. Kuda laut betina meletakkan telur-telurnya langsung ke dalam kantung perut ini dan kuda laut jantan membuahi telur saat dijatuhkan. Lapisan dalam kantung perut menjadi seperti spons dan dipenuhi dengan pembuluh darah, yang penting untuk memberi makan telur. Satu atau dua bulan kemudian kuda laut jantan melahirkan kembaran kecil dari dirinya sendiri (Anonimous, 2007b).

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiLtAtJCOmKw5EIwH01tvGmLT8KOJEJGQghwv_YOW6V7uX0uzk6Fi7gijsE5lwTP76q0UDHwgSTL5qUQKXymG20EFj1pOT8Cc5Zmko7JBnxv1eqQw-ndBGknV-Sg6DTsx1qjfNbLKScbLDN/s200/at2.jpg
Gambar 4. Kuda Laut (Hippocampus kuda) Jantan

Pada minggu ketiga satu persatu kuda laut-kuda laut kecil akan lahir dan tumbuh dewasa menjadi kuda laut-kuda laut yang cantik. Kuda laut jantan memerlukan waktu sekitar 30 menit untuk melahirkan anak-anaknya. Dalam sekali melahirkan, dapat mencapai jumlah hingga ribuan ekor, tergantung pada jenisnya. Kuda laut memiliki 50 jenis berbeda di dunia. Setelah melepaskan kuda laut-kuda laut kecil, pejantan akan segera siap menyimpan telur lagi. Bayi-bayi Kuda laut terlihat sangat mirip dengan induknya, kecuali dalam hal ukuran. Dan yang lebih menarik lagi, mereka akan mampu mencari makan sendiri setelah dilahirkan (Anonimous, 2009a).
Kuda laut termasuk hewan monogami, yaitu hanya memiliki satu pasangan saja seumur hidupnya. Apabila pasangannya mati, tertangkap, atau hilang, maka pasangan yang tertinggal akan lebih memilih hidup sendiri, atau apabila memutuskan untuk memiliki pasangan baru akan menunggu setelah jangka waktu yang sangat lama. Hal ini menjadi salah satu penyebab lambatnya pertumbuhan populasi kuda laut di alam, di samping faktor predasi, mortalitas yang tinggi akibat infeksi ektoparasit, dan perubahan lingkungan habitatnya. Penangkapan besar-besaran (eksploitasi) oleh manusia semakin memperburuk kondisi ini (Anonimous, 2006).

Photobucket
Gambar 5. Perkawinan Kuda Laut (Hippocampus kuda)

            Proses pemijahan dimulai dengan percumbuan yang tak kalah unik karena dapat berlangsung selama berhari-hari dengan tarian-tarian dan perubahan warna yang mengesankan, dan akan diakhiri dengan perubahan warna individu betina yang menjadi cerah, menandakan siap memijah. Telur-telur yang dihasilkan oleh si betina akan disalurkan ke kantung eram (brood pouch) yang dimiliki oleh individu jantan, dibuahi di dalam kantung tersebut, dan selanjutnya dipelihara hingga menetas. Selama lebih kurang sepuluh hari kuda laut jantan akan tampak seperti sedang ‘bunting’ dan selanjutnya ‘melahirkan’ sejumlah kuda laut mungil. Dari 1000 butir telur yang dihasilkan setiap kali pemijahan, jumlah anakan yang mampu lulus-hidup hanya sekitar 250-600 ekor saja. Masa pemijahan kuda laut dapat berlangsung sepanjang tahun, tergantung pada kondisi air, terutama temperatur. Dalam kondisi yang optimal, pemijahan dapat terjadi hingga empat kali dalam setahun (Anonimous, 2006).
Kelahiran atau proses pengeluaran juwana merupakan proses yang sangat meletihkan bagi kuda laut jantan. Induk jantan berpegang kuat-kuat atu berenang mondar-mandir dan menggosok-gosokan kantungnya pada dasar bak. Dengan cara menekuk tubuh dan membuka lubang kantungnya, disertai kontraksi kantung pengeraman maka juwana disemprotkan keluar dari kantung. Proses kelahiran juwana dilakukan secara bertahap. Setelah melahirkan induk jantan diam, dan beristirahat untuk beberapa jam (Fahri, 2009).
Selain itu, kuda laut jantan juga ternyata memiliki sperma-sperma super yang mampu membuahi banyak set telur dalam waktu singkat. Analisis tersebut di buat oleh Profesor Bill Holt dan para koleganya dari Zoological Society of London (ZSL). Kesimpulan tersebut dikemukakan setelah mengamati video rekaman pertama yang menayangkan protes perkawinan kuda laut kuning (Hippocampus kuda) secara terperinci. Saat ritual kawin dimulai, kuda laut betina akan menyalurkan sel-sel telurnya ke kantung khusus yang ada di tubuh kuda laut jantan selama 5 hingga 10 detik. Di saat yang sama, kuda laut jantan ternyata menyemprotkan ratusan spermanya ke air yang kemudian berenang secepatnya mencari sel telur di dalam kantung. Temuan ini mengejutkan karena sebelumnya diduga bahwa sperma langsung disalurkan dari tubuh pejantan ke kantung khusus di tubuhnya. Dari beberapa ratus sperma yang dihasilkan tiap kali kawin, sekitar 100 di antaranya berhasil membuahi sel telur dan menjadi keturunan. Saat ini para peneliti belum dapat menjelaskan bagaimana sperma-sperma kuda laut jantan bisa menemukan sel telur begitu cepat. Sebab, setelah sel telur dipindahkan dalam 10 detik, kantung sel telur di tubuh kuda laut jantan akan tertutup rapat sampai saatnya telur menetas (Anonimous, 2007a).

2.6  Manfaat Kuda Laut
Selama berabad-abad orang China mempercayai khasiat kuda laut sebagai obat untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit, bisa penyakit luar maupun penyakit dalam, bahkan menyembuhkan berbagai penyakit ringan, hingga yang sulit disembuhkan (Teguh, 2007).
Kuda laut banyak dimanfaatkan untuk bahan obat-obatan dalam bentuk tepung. Di China, obat dari kuda laut  ini disebut gingseng dari Selatan. Kuda laut ini digunakan sebagai tonik untuk memulihkan tubuh dari keletihan dan kelemahan fungsi ginjal dan sangat baik untuk memperbaiki kerusakan sistem saraf (Romimohtarto & Juwana, 2005).
Selain itu juga dapat digunakan sebagai bahan obat-obatan tradisional untuk mengobati asma, penyempitan pembuluh darah, gangguan ginjal, gangguan kelenjar tyroid dan kulit (Vedcabagus, 2008). Sedangkan menurut Teguh (2007) juga dimanfaatkan sebagai obat pembangkit stamina yang loyo, jumlah sperma yang sedikit, penyakit kulit, peradangan, gangguan pencernaan, gangguan pernafasan (asma), gangguan jantung dan sistem peredaran darah, dan gangguan fungsi otak, gangguan hati dan ginjal, penurunan sistem imun, dan sebagainya karena binatang ini mengandung asam stearat, protease, y-carotene, astacene, melanin, cholimesterase, sodium, klorida, magnesium, dan sulfat.

Photobucket
Gambar 6. Produk yang dihasilkan dari Kuda Laut (Hippocampus kuda)

Di samping sebagai obat, kuda laut juga dikonsumsi masyarakat sebagai tonik untuk memulihkan kesehatan, menjaga stamina, dan vitalitas tubuh. Dalam resep pengobatan selama ini, kuda laut dapat langsung dikonsumsi sebagai bahan makanan (sebagai sayur, lauk pauk, atau makanan ringan), direbus dalam air atau dicampur dengan cairan tertentu (biasanya anggur atau arak) kemudian diminum, difermentasikan, dikeringkan kemudian diserbuk atau dikemas dalam bentuk butiran pil atau kapsul. Cara yang lebih modern adalah dengan mengekstraknya sehingga diperoleh saripati sesuai dengan tujuan pengobatannya (Anonimous, 2006).
2.7   Hama dan Penyakit
Beberapa hama yang sudah diketahui menyerang kuda laut yaitu : kepiting, ubur-ubur, udang karang, ikan-ikan pemangsa (kakap dan sebangsanya), serta lumut. Sedangkan penyakit pada kuda laut digolongkan menjadi dua golongan besar, yaitu penyakit infeksi dan non infeksi. Penyakit infeksi di sebabkan oleh jamur (ichthyophonus sp), parasit (protozoa dan metazoa), bakteri (Vibrio vulnificus dan Aeromonas sp) sedangkan penyakit non infeksi adalah yang diakibatkan faktor lingkungan (Fahri, 2009).
Tindakan pencegahan dapat dilakukan dengan menjaga lingkungan pemeliharaan, apabila ditemui hama dan penyakit, identifikasi jenis hama dan penyakit yang cepat dan tepat sangat membantu dalam pengobatan kuda laut yang sakit. Untuk penyakit jamur dapat diobati dengan perendaman menggunakan methylen blue 1-3 ppm selama 1-6 jam. Untuk benih kuda laut ukuran di atas 5 cm dapat menggunakan formalin 37% dengan dosis 25-50 ppm selama 30-60 menit. Untuk jenis parasit dapat dilakukan perendaman dengan formalin 25pm atau CuSO4 0,25 ppm selama 10 menit. Untuk penyembuhan penyakit oleh bakteri dapat dilakukan dengan perendaman kuda laut pada larutan syntomycin 25 ppt selama 30 menit, dan diulang selama 3 hari berturut-turut (Fahri, 2009).

2.8  Pengelolaan Kualitas Air
Karakteristik perairan yang cocok untuk budidaya kuda laut adalah kondisi perairan yang cendrung tenang, terlindung dari gelombang dan laut terbuka, perairan dangkal yang banyak terdapat rumput laut (seaweed), mangrove dan lamun (seagrass). Selain itu kondisi perairan dengan suhu berkisar 29 – 31°C, oksigen terlarut 4,0 – 4,2 ppm, salinitas antara 30 – 32 ppt, pH 7 – 8, nitrat 0,522 – 2,796 ppm, pospat 1,114 – 1,958 ppm dan amoniak 0,021-0,022 ppm (Anonimous, 2009b).
Agar kualitas air media tetap baik maka perlu dilakukan penyiponan dan pergantian air sekitar 200 % per hari dengan sistem air mengalir. Kuda laut membutuhkan air yang tenang sehingga dapat bertengger, bergerak untuk menangkap makanan maupun untuk melakukan pemijahan, oleh karena itu aliran air dibuat pelan agar tidak mengganggu aktivitas. Pergantian air secara total dilakukan jika media pemeliharaan terlihat sudah tidak layak atau terlihat kotor. Air diturunkan hingga ketinggian air sekitar 30 cm. Agar arus air tidak terlalu kencang, pada pipa pemasukan diberi saringan yang sekaligus berfungsi untuk menyaring kotoran (Fahri, 2009).

III.  METODOLOGI




3.1   Waktu dan Tempat
Praktek Kerja Lapang ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai Agustus 2010, di Balai Besar Pengembangan Budidaya Laut Lampung yang terletak di Desa Hanura, Kecamatan Padang Cermin, Kabupaten Pesawaran, berjarak 12 km dari Bandar Lampung, Ibukota Provinsi Lampung.

3.2    Alat dan Bahan
3.2.1        Alat
Alat yang digunakan dalam praktek kerja lapang ini antara lain : bak pemeliharaan induk, bak pemeliharaan juwana. Bak yang digunakan dapat berupa bak beton ataupun fiberglass. Di dalam bak dibuat tempat bertengger kuda laut, yang dapat berupa karang-karang yang telah mati ataupun lamun buatan yang terbuat dari bambu ataupun plastik dan tali yang dibentuk seperti piramid dan dilengkapi dengan pemberat dari batu agar tenggelam di dasar bak. Bak yang digunakan tidak boleh mempunyai sudut mati karena akan menyebabkan sisa metabolisme dan kotoran mudah terkumpul di sudut bak. Selanjutnya alat yang digunakan adalah aerator (selang aerasi dan batu aerasi), pompa air, alat untuk mengukur kualitas air berupa thermometer, pH meter, dan DO meter.

3.2.2        Bahan
Bahan yang digunakan dalam pelaksaan praktek kerja lapang antara lain ; induk kuda laut yang telah matang gonad, juwana kuda laut, pakan alami untuk juwana berupa Nauplii Copepoda, Artemia, dan Fitoplankton. Induk kuda laut diperoleh dari alam. Idealnya untuk induk jantan dan betina minimal berukuran 10 cm dengan berat minimal 7 gr atau berumur lebih dari 8 bulan. Perbandingan induk jantan dan betina adalah 1 : 1. Induk diberi pakan 2-3 kali sehari secara adlibitum, yaitu pada pagi, siang dan sore hari, berupa udang rebon dan udang jambret.

3.3   Metode Praktek
Metode praktek dilakukan dengan cara berpartisipasi langsung dan mengikuti segala bentuk kegiatan yang berkaitan dengan pemeliharaan juwana kuda laut. Sedangkan untuk memperoleh data primer dengan cara melakukan wawancara dengan para pegawai, teknisi dan pembimbing lapangan, sedangkan data sekunder diperoleh dari kantor BBPBL Lampung dan instansi terkait.

3.4   Metode kerja
3.4.1        Persiapan Wadah
Dipersiapkan wadah berupa bak beton atau fiberglass ataupun aquarium. Dalam bak pemeliharaan juga dilengkapi dengan tempat bertengger (shelter) induk berupa karang mati, lamun buatan yang terbuat dari plastik dan tali yang dibentuk seperti piramid dan dilengkapi dengan pemberat dari batu agar tenggelam di dasar aquarium. Fungsi dari tempat bertengger adalah untuk tempat istirahat yang nyaman dengan cara melilitkan ekornya. Bak pemeliharaan diberi aerasi yang bergelembung halus.

3.4.2        Pemeliharaan Induk
Calon induk hasil tangkapan dari alam harus dikarantina dan diaklimatisasi terlebih dahulu. Karantina bertujuan untuk membebaskan organisme pathogen yang mungkin terbawa dari alam agar tidak menyebar ke induk yang sudah ada di pembenihan. Disamping itu kegiatan aklimatisasi juga untuk menyesuaikan calon induk dengan lingkungan yang baru serta pakan yang biasa digunakan di pembenihan. Induk dipelihara di dalam wadah pemeliharaan dengan perbandingan jantan dan betina adalah 1 : 1, dengan kepadatan 20 – 30 ekor/ton dengan tidak memelihara lebih dari 4 ekor/100 liter air. Induk diberi pakan 2-3 kali sehari secara adlibitum, yaitu pada pagi, siang dan sore hari, berupa udang rebon dan udang jambret. Induk betina dewasa dengan panjang tubuh antara 10 – 14 cm dapat memproduksi telur 300 – 600 butir.



3.4.3        Pemijahan dan Pengeraman
Kuda laut dapat memijah secara alami dalam bak terkontrol, telur hasil pemijahan akan dierami oleh induk jantan. Setelah terjadi pemijahan, induk jantan dipisahkan atau tetap bersama dengan induk lain. Lama pengeraman lebih kurang 10 hari. Sebaiknya induk dihindarkan dari hal-hal yang menyebabkan stress yang mengakibatkan juwana lahir prematur, sehingga tak dapat bertahan hidup lama.

3.4.4        Kelahiran Juwana
Induk jantan yang sudah menerami telur pada hari kesembilan dipindahkan ke bak lain yang telah disiapkan sebelumnya. Pada hari ke sepuluh, juwana akan dikeluarkan dari kantung jantan. Pengeluaran juwana umumnya pada malam hari. Setelah seluruh juwana dikeluarkan, induk jantan dipindahkan kembali ke bak pemeliharaan induk.

3.4.5        Penebaran dan Pemeliharaan Juwana
Juwana dapat dipelihara di tempat yang terlindungi maupun yang terkena sinar matahari langsung. Pemeliharaan di bak beton maupun di bak fibreglass memberikan hasil yang cukup baik. Penebaran juwana dilakukan pada pagi hari antara pukul 08.00 – 10.00, kepadatan di bak pemeliharaan 2 – 5 ekor/liter. Juwana yang dihasilkan dari pembenihan dipelihara dalam bak dengan kepadatan 1000 – 1500 ekor/ton, apabila sudah berumur lebih dari 30 hari maka kepadatan nya 200-300 ekor/ton. Pemeliharan juwana dapat dilakukan selama 1.5 – 2 bulan sampai mencapai ukuran 3 – 5 cm/ekor.

3.4.6        Pemberian Pakan untuk Juwana
Pakan yang diberikan pada juwana yang berumur 1-15 hari berupa Nauplii Copepoda. Nauplii Artemia salina baru diberikan setelah juwana berumur 14 hari dengan kepadatan 2 ekor/ml dan frekwensi pemberian 3 kali sehari. Ke dalam bak pemeliharaan dapat juga ditambahkan fitoplankton dari jenis Tetraselmis dengan kepadatan 50-300 ribu sel/ml. Penambahan fitoplankton ini selain berperan penting untuk memperbaiki kualitas air juga berfungsi untuk pakan Copepoda dan Artemia.

3.4.7        Penggantian Air dan Penyiponan
Penggantian air dilakukan setiap hari mulai hari ketiga sebanyak 50 – 80% perhari sampai umur 30 hari. Sebelum dilakukan penggantian air, terlebih dahulu dilakukan penyiponan untuk membersihakan sisa kotoran dan pakan yang mati di dasar bak. Bila kotoran tidak dibuang, maka akan membusuk dan mengurangi kualitas air. Penyiponan dilakukan dengan hati-hati, untuk menghindari teraduknya kotoran sebaiknya pengudaraan dihentikan terlebih dahulu sebelum penyiponan.

3.4.8        Pengelolaan Kualitas Air
Parameter kualitas air yang diamati meliputi suhu, pH dan kandungan oksigen terlarut. Alat yang digunakan untuk mengukur kualitas air adalah thermometer, pH meter dan DO meter. Pengukuran kualitas air dilakukan 3 kali sehari yaitu pada pagi, siang dan sore hari.

3.4.9        Kultur Pakan Alami
Pakan alami yang digunakan adalah Nauplii Copepoda, Artemia, dan fitoplankton. Copepoda dapat dikultur di air laut (salinitas 25-30 ppt) ditambahkan pupuk organik selam 5-8 hari. Nauplii Copepoda dipanen dengan plankton net 60 mikron. Kista Artemia dapat ditetaskan dalam fiberglass, yang dibagian bawahnya berbentuk kerucut dan berwarna terang, diisi air laut bersih dan diberi aerasi kuat. Kista akan menetas setelah 19-24 jam pada temperatur kamar. Sedangkan fitoplankton yang diberikan adalah Tetraselmis.


DAFTAR PUSTAKA




Anonimous. 2006. http://www.wetlands.or.id





Balai Riset Perikanan Laut. 2004. Ikan Hias Laut Indonesia. Jakarta. Penebar Swadaya.


Romimohtarto, K dan Juwana,S. 2005. Biologi Laut. Jakarta. Djambatan.

Syarifuddin. 2004. Pembenihan dan Penangkaran Sebagai Alternatif Pelestarian Populasi Kuda Laut (hyppocampus spp.) Di Alam. afikiki@telkom.net



Yahya, H.2005. info@harunyahya.com