Budidaya Cacing Sutra Dari Limbah Kolam Lele
Cacing sutra dikenal
memiliki kandungan gizi yang tinggi untuk ikan benih, sehingga mampu
mempercepat pertumbuhan pada ikan. Namun sayang pasokan cacing sutra lebih
banyak mengandalkan tangkapan dari alam sehingga sangat tergantung musim dan
tidak bisa diandalkan. Budidaya cacing sutra telah banyak dilakukan para
peternak ikan ,namun itu hanya untuk konsumsi sendiri, sehingga peluang usaha bisnis
budidaya cacing sutra ini lumayan
bagus. Ada satu cara unik dan menarik dalam budidaya cacing sutra yaitu dengan
memanfaatkan limbah organik dari kolam lele konsumsi.
Adalah Suroto atau
biasa dipanggil Otoy seorang pembenih dan petani pembesaran ikan lele dari
Pringsewu, Lampung. Ia telah berhasil melakukan budidaya cacing
sutra dari limbah
organik ikan lele peliharaannya. Awalnya saat pemanenan ikan lele konsumsi
timbul masalah membuang air limbah organik, air ini ditampung pada kolam yang
kurang produktif, air bening pada bagian atas dibuang setelah 2 hari kemudian.
Hal ini dilakukan berulang kali setiap panen lele, akhirnya secara tidak
sengaja di kolam tersebut mulai muncul cacing yang terus berkembang. Cacing
yang ada terus dipelihara dan dibudidayakan sampai saat ini.
Jika anda berminat
untuk menekuni budidaya cacing sutra ini, beberapa tahapan yang perlu dilakukan
adalah sebagai berikut:
1. Persiapan Kolam Untuk Budidaya Cacing Sutra
Kolam
yang kurang produktif (tidak dipakai untuk budidaya lele) di areal usaha
pembesaran ikan lele dapat diperuntukan untuk budidaya cacing sutera dengan
luas 60 – 100 m2 (disesuaikan dengan areal yang ada). Air limbah kolam
pembesaran lele diaduk-aduk untuk selanjutnya dimasukkan dengan pompa (dengan
menyedot) ke kolam budidaya cacing sutera.
2. Pengendapan Air
Air
yang masuk di endapkan selama 3-5 hari, selanjutnya bagian atas endapkan air dibuang/diturunkan
mencapai 5 – 10 cm dari permukaan lumpur. Lumpur diratakan dengan sorok/kayu
untuk selanjutnya dibiarkan selama beberapa hari. Proses ini di ulangi 2 – 3
kali hingga lumpur halus yang ada di kolam cukup banyak.
3. Penebaran Benih
Indukan cacing sutra
sebanyak 10 gelas (2-3 liter) ditaburkan kedalam lahan yang sudah siap dan
diisi dengan air setinggi 5-7cm.
4. Perawatan Cacing Sutra
Selama masa
pemeliharaan cacing sutra , air di usahakan tetap mengalir kecil dengan
ketinggian air pada 5-10 cm. Setelah 10 hari biasanya bibit cacing sutra mulai
tumbuh halus dan merata di seluruh permukaan lumpur dalam kolam. Ulangi lagi
proses penambahan air buangan panen ikan lele ke dalam kolam budidaya cacing
sutra maka setelah 2-3 bulan cacing mulai dapat dipanen.
PROSES PANEN CACING SUTRA
Cacing
sutra akan tumbuh setelah 2 minggu biang cacing sutera ditebar atau > 2
bulan apabila tanpa penebaran biang cacing sutera. Panen pertama dapat
dilakukan setelah cacing berumur > 75 hari. Untuk selanjutnya dapt dipanen
setiap 15 hari. Ciri kolam budidaya cacing sutra yang siap untuk di panen adalah apabila lumpur sebagai
media pemeliharaan terasa kental bila dipegang.
Waktu panen cacing
sutera dilakukan pada pagi/sore hari dengan cara menaikkan ketinggian air
sampai 50-60 cm agar cacing naik sehingga mudah dipanen. Cacing dan lumpur di
keruk/aduk dengan caduk/garu dimasukkan dalam baskom kemudian dicuci dalam
saringan.
Cacing yang terangkat
masih bercampur lumpur, selanjutnya dimasukkan dalam ember/bak yang berisi air dengan
ketinggian lebih kurang 1(satu) cm diatas media lumpur. Ember ditutup agar
bagian dalam menjadi gelap dan dibiarkan selama 1 – 2 jam.
Cacing akan
bergerombol diatas media dan dapat diambil dengan tangan untuk dipisahkan dari
media/lumpur. Cacing tersebut dimasukkan dalam bak pemberokan selama 10-12 jam.
Cacing siap di berikan kepada benih ikan ataupun dijual.(Galeriukm).
Artikel ini diambil dari: http://galeriukm.web.id/unit-usaha/perikanan/budidaya-cacing-sutra-dari-limbah-kolam-lele
No comments:
Post a Comment